- Pengertian
Pada
pembelajaran kali ini kamu akan mempelajari pengolahan
bahan
pangan
setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan khas
daerah
setempat.
Untuk itu, perlu kiranya diulas kembali pengetahuan
semester
satu,
seperti apa yang dimaksud dengan pengolahan bahan pangan, apaitu serealia, umbi, dan olahan pangan setengah jadi sebagai
berikut.
- Pengolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan mengubah bahan mentah
menjadi bahan makanan siap dikonsumsi atau menjadi bahan setengah jadi dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang masa simpan bahan
pangan.
- Serealia adalah jenis tumbuhan golongan tanaman
padi/padian/
rumput/rumputan (Gramineae) yang dibudidayakan untuk menghasilkan
bulir-bulir berisi biji-bijian sebagai sumber
karbohidrat/pati.
- Umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk
(pembengkakan) sebagai akibat perubahan fungsinya.Organ yang membentuk umbi
terutama batang, akar, atau modifikasinya.
- Olahan bahan pangan setengah jadi sering disebut juga sebagai ‘produk
pangan primer’ adalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik
pengawetan secara kimia, fisika ataupun mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan
pangan setengah jadi,yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pangan. Bahan
pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, karena dapat memiliki
umur simpan yang lebih panjang dan dapat diolah secara cepat sesuai
kebutuhan.Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari pengolahan bahan pangan
setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan khas daerah setempat adalah
mengolah produk pangan primer, baik yang diproduksi oleh rumah tangga, industri
kecil, ataupun industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi menjadi
makanan dengan karakteristik budaya setempat.
- Jenis
Menurut teori kebutuhan Maslow, pangan merupakan salah satu kebutuhan
dasar manusia (basic needs). Oleh karenanya, pemenuhan terhadap pangan
menjadi hal mutlak jika manusia ingin tetap bisa menjaga keberlangsungan
hidupnya. Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, manusia baru akan bisa memikirkan
untuk mencapai kebutuhan lainnya. Kebutuhan bersosialisasi (social
needs), percaya diri (self esteem) dan aktualisasi diri (self
actualization) merupakan tiga teratas kebutuhan manusia.Namun, sekarang hal
tersebut tidak berlaku lagi. saat ini pangan telah menjadi sebuah gaya hidup
baru di kalangan masyarakat, bukan lagi produk konsumsi untuk memenuhi kebutuhan
biologis manusia semata. Pangan berubah menjadi sebuah industri kuliner yang
tidak hanya memberikan cita rasa, juga kebutuhan lain manusia untuk
bersosialisasi maupun beraktualisasi.Perkembangan industri bisnis kuliner di
Indonesia khususnya di Jakarta terlihat sangat maju, bahkan sudah hampir
menyamai perkembangan kuliner di negara-negara maju seperti di USA, Prancis,
Australia, Jepang, Thailand, dan Inggris. Kemajuan itu terlihat baik dalam hal
penampilan maupun keanekaragaman jenis masakannya dan juga karena menyediakan
ruang bagi konsumen untuk bisa berkumpul dengan komunitasnya melalui layanan
ruangan maupun jasa lainnya.Berikut ini akan diuraikan jenis makanan khas
Indonesia yang dihasilkan dari penggunaan bahan baku olahan bahan pangan
setengah jadi dari
serealia dan umbi dengan bentuk potongan pipih tebal atau tipis,
butiran
besar, dan butiran halus.
- Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal atau
tipis
Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari serealia
antara lain kerupuk gendar, rengginang, emping jagung, kerupuk bawang, bihun,
dan mie. Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari umbi
antara lain kerupuk tette, keripik singkong, sawut/gaplek ubi jalar,
gaplek ubi kayu, dan kentang beku. Produk pangan setengah jadi dari serealia dan
umbi dengan bentuk pipih tebal/tipis seperti kerupuk,keripik, dan kentang beku
biasanya jika diolah menjadi makanan khas Indonesia digunakan teknik menggoreng
dengan menggunakan minyak.
Namun untuk bentuk sawut/gaplek ubi jalar maupun ubi kayu/singkong,
diolah dengan berbagai teknik, bisa dikukus, direbus, maupun digoreng. Berikut
ini gambar dari olahan pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari
serealia dan umbi.
- Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran
besar
Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan
serealia adalah beras/beras instan, beras jagung, jagung pipil kering dan beku,
aneka butiran oat, aneka pasta, beras/biji sorgum. Adapun,produk pangan
setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan kacang-kacangan adalah
kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai.Sedangkan, produk pangan setengah
jadi dengan bentuk butiran besar dari umbi adalah tiwul instan dan beras
singkongProduk pangan setengah jadi serealia, dan umbi dengan bentuk beras,
beras instan, beras jagung,aneka pasta, aneka butiran oat, beras/biji sorgum
biasanya jika diolah menjadi makanan khas Indonesia dengan teknik dikukus atau
direbus, namun untuk bentuk jagung pipil kering diolah dengan berbagai teknik
dipanaskan maka biji jagung pipil akan meletus kalau dipanaskan karena
mengembangnya uap air dalam biji. Adapun, jagung pipil beku
dapat
diolah menjadi berbagai makanan khas Indonesia seperti sup, gorengan,
tumisan, kue dan lain-lain dengan menggunakan berbagai teknik bisa direbus,
maupun digoreng. Sedangkan, produk pangan setengah jadi dari bahan
kacang-kacangan dengan bentuk biji atau butiran seperti kacang hijau, kacang
kedelai, kacang tanah biasanya diolah dengan teknik direbus,digoreng atau
dipanaskan dengan oven.
- Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran
halus
Produk
pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari serealia yaitu tepung
beras, tepung jagung/maizena, tepung terigu, dan tepung sorgum. Sedangkan,
produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari umbi yaitu tepung
ubi jalar, tepung tapioka, tepung talas, dan
tepung
kentang. Produk pangan setengah jadi serealia, kacang-kacangan,dan umbi dengan
aneka ragam jenis tepung biasanya jika diolah menjadi makanan khas Indonesia
dapat dengan aneka ragam teknik. Adapun,aneka ragam tepung dari bahan serealia,
kacang-kacangan, dan umbi
dapat
diolah menjadi berbagai produk makanan khas Indonesia seperti; jenang (Jawa),
aneka ragam kue (seperti kue Adee singkong (Meureudu), bolu, lepet (Jawa), donat
(Jakarta), brownies (Bandung), dan lain-lain),bakpia (Jawa), es krim, mie, roti,
maupun keripik. Berikut ini gambar dari olahan pangan setengah jadi serealia,
kacang-kacangan, dan umbi dengan
bentuk
butiran halus.
Kata gizi berasal dari bahasa Arab “ghidza” yang artinya
makanan. Oleh karena itu, kita harus dapat membedakan pengertian antara bahan
makanan dan zat makanan/zat gizi/nutrisi. Zat makanan adalah satuan nutrisi yang
menyusun bahan makanan tersebut. Bahan makanan disebut juga komoditas pangan
dalam perdagangan, yaitu bahan-bahan makanan yang dibeli, dimasak, dan disusun
menjadi hidangan.Cukup tidaknya nilai gizi makanan yang dikonsumsi secara
kuantitatif dapat diperkirakan dari nilai energi (kalori) yang dikandungnya.
Kalori adalah satuan unit yang digunakan untuk mengukur nilai energi yang
diperoleh tubuh ketika mengonsumsi makanan/minuman.Berdasarkan kegunaannya bagi
tubuh zat gizi dapat dikelompokkan menjaditiga kelompok sebagai
berikut.
- Kelompok zat gizi penghasil tenaga (karbohidrat).antara lain dapat
diperoleh dari beras, jagung,gandum, roti, mie, makaroni, bihun,
kentang,singkong, ubi, talas, umbi-umbian, tepung-tepungan,gula, dan
minyak.
- Kelompok zat gizi pembangun sel (protein).dapat diperoleh dari daging,
ayam, kelinci,telur, ikan, udang, susu, serta kacang-kacangan dan hasil
olahannya seperti tahu dan tempe.
- Kelompok zat gizi pengatur dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh.terdapat dalam sayur-sayuran yang berwarna kuning, jingga, dan merah,
serta buah-buahan.
- Teknik Pengolahan
Adapun
teknik dasar pengolahan bahan pangan/makanan dibedakan menjadi dua yaitu teknik
pengolahan makanan panas basah (moist heat) dan teknik pengolahan panas
kering (dry heat cooking).
- Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah (Moist
Heat)
Teknik
pengolahan makanan panas basah (moist heat) adalah mengolah bahan makanan
dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya.Bahan dasar cairan yang digunakan bervariasi seperti air, kaldu, santan,
susu atau bahan lainnya. Suhu cairan pada teknik pengolahan makanan panas basah
tidak pernah lebih dari suhu didih.Teknik ini mencakup
Teknik Merebus (Boiling)
Teknik merebus (boiling) adalah mengolah bahan makanan dalam
cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan berupa air, kaldu, dan susu.
Caranya bahan makanan dimasukkan ke dalam cairan yang masih dingin atau dalam
air yang telah panas.
Teknik Poaching
Teknik poacing ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair
sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik
didih (92-96 °C). Bahan makanan yang dipoach ini adalah bahan makanan
yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya
seperti
telur, ikan, dan buah–buahan. Cairan bisa berupa kaldu, air yang diberi
asam, cuka, dan susu.
Teknik Braising
Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan
sedikit cairan,(kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus) dalam panci
tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Jenis bahan makanan yang
diolah dengan teknik ini biasanya daging dan sayuran. Efek dari braising
ini sama dengan
menyetup, yaitu untuk menghasilkan daging yang lebih lunak dan aroma
yang keluar menyatu dengan cairannya.
Teknik Stewing
Stewing (menggulai/menyetup) adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu
ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak
terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari dimasak dengan api sedang dan
dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan masakan
daging keluar dengan sempurna. Bahan masakannya biasanya daging, ayam,
dan ikan. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati agar
tidak mudah hancur. Pada proses stewing, cairan yang dipakai yaitu air,
susu, santan, dan kaldu. Contoh makanan yang menggunakan teknik ini antara
lain,opor ayam, gulai kambing, dan gulai ikan.
Teknik Mengukus (Steaming)
Teknik mengukus (steaming) adalah memasak bahan makanan dengan uapair mendidih.Efek dari teknik ini
ialah menjadikan makanan lebih lunak dan lembut. Nilai gizi bahan makanan tidak
banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan air. Makanan yang
diolah dengan cara ini yaitu puding, bolu, sayuran,ikan atau ayam.
Teknik Simmering
Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan
saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah
titik didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul gelembung–gelembung
kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan
ekstrak dari daging yang direbus.
Teknik Mengetim
Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah
panci yang berbeda ukuran di mana salah satu panci lebih kecil. Cara ini memang
memerlukan waktu yang lama, seperti nasi tim dan
cokelat.
- Teknik Pengolahan Makanan Panas Kering (Dry Heat
Cooking)
Teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking) adalah mengolah
makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Teknik ini sama
sekali tidak menggunakan air dalam proses pematangannya, tetapi menggunakan
minyak (minyak zaitun, minyak kanola) sehingga suhunya bisa mencapai
180°C.Teknik ini melipu
- Menggoreng dengan Minyak Banyak (Deep
frying)
Pengertian dari deep frying adalah memasak bahan makanan
dengan menggunakan minyak/lemak yang banyak hingga bahan makanan
benar–benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering
(crispy). Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai bahan makanan
termasuk daging dan unggas, ikan, sayur–sayuran, dan buah.Bahan makanan
yang dalam keadaan beku dapat langsung dimasak dengan metode ini.Pada proses
pengolahan dengan metode deep frying ini beberapa kandungan gizi akan
rusak, tetapi kandungan energinya akan tinggi karena mengandung lemak. Proses
deep frying juga biasanya lebih sedikit kehilangan kandungan vitamin yang
larut dalam air karena dalam proses ini tidak terdapat air yang melarutkan.
Sebagai contoh, keripik kentang lebih banyak mengandung vitamin C dibandingkan
kentang rebus.
- Menggoreng dengan Minyak Sedikit (Shallow
frying)
Shallow frying adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yang dilakukan
dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar. Dalam shallow
frying bahan makanan biasanya hanya satu kali dibalik.Bahan makanan yang
diolah pada shallow frying antara lain fillet ikan,
unggas
yang lunak dan dipotong tipis, telur mata sapi, dan telur dadar.Pada
shallow frying panas didapatkan dari pemanasan minyak atau lemak.Dengan
teknik ini bahan makanan tidak akan menjadi terlalu matang, kandungan asam amino
yang terdapat pada bahan makanan tetap, protein sedikit menyusut, dan kehilangan
beberapa jenis vitamin B.
- Menumis (Sauteing)
Teknik menumis (sauteing) adalah teknik memasak dengan
menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil
atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk,
serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah. Cairan yang biasa
ditambahkan adalah saus, cream, dan sejenisnya. Cairan ini dimasukkan
pada saat terakhir proses pemasakan.
- Memanggang (Baking)
Memanggang (baking) adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven
dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air. Baking
memiliki beberapa metode,sebagai berikut.
Memanggang kering.
Mengeluarkan uap air,Uap air ini akan membantu proses pemasakan bahan
makanan. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk pastry dan roti,
selain itu pula digunakan untuk memasak daging, dan ikan.
Memanggang dalam oven menambah kelembaban.
Masukkan wadah berisi air yang akan mengeluarkan uap air yang masuk ke
dalam oven, menyebabkan kandungan air dalam bahan makanan bertambah dan akan
menambah kualitas makanan. Penerapan teknik dasar baking dapat dilakukan
pada berbagai bahan makanan, di antaranya kentang, roti, sponge,
cake, biskuit, ikan, dan sayuran.
Memanggang dalam oven dengan menggunakan 2 wadah.
Wadah pertama berisi bahan makanan, dan wadah kedua diberi air. Wadah
pertama dimasukkan ke dalam wadah kedua sehingga panas yang sampai ke bahan
makanan lebih lambat. Dengan demikian, tidak akan mengakibatkan panas yang
berlebih dan dapat mengurangi kemungkinan makanan terlalu
matang.
Contoh: puding karamel, hot pudding
franfrurt.
- Membakar (Grilling)
Grilling adalah teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas
(gridle) atau di atas pan dadar (teflon) yang diletakkan di atas
perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292°C.
Grill juga dapat dilakukan di atas bara langsung dengan jeruji panggang
atau alat bantu lainnya. Dalam
teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan
diolah maupun pada alat yang digunakan. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan
bahan makanan yang sedang dimasak/dipanggang.
D. Tahapan Pengolahan dan Contohnya
Berikut ini diuraikan contoh pengolahan bahan pangan setengah jadi dari
serealia yaitu Mie Aceh.
#pakmufti.blogspot.com
sangat membantu bos makasih ujian ane jadi good
BalasHapus